Sunday, March 3, 2019

Laporan Fisika Dasar Lensa


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Optik merupakan segala sesuatu yang mempelajari tentang alat optic termasuk gejala atau sifat-sifatnya. Alat-alat optik tersebut misalnya adalah kacamata, kamera, teleskop, teropong, dan lain sebagainya. Semua alat-alat optic tersebut memilki lensa yang sangat canggih sehingga manusia benar-benar terkagum dengan kecanggihan itu. Misalnya penggunaan kamera hp Lensa tersebut tentunya tidak terlepas dari jarak objek, jarak bayangan,dan jarak fokus yang dihasilkan. Namun dalam hal ini, percobaan yang dilakukan cukup sederhana yaitu percobaan dilakukan dengan lensa kovergen. Kemudian dari itu akan diketahui hubungan antara ketiga jarak tersebut dan nantinya menyangkut mengenai bayangan yang dihasilkan. Yang melatarbelakangi  dilakukannya percobaan ini adalah membuktikan persamaan lensa yang secara sistematis.

1.2  Tujuan
Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk menentukan jarak focus lensa, menentukan panjang kawat wolfram lampu pijar, mengenal aberasi, kedalaman medan (depth of field) dan pengaruh diafragma.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Lensa
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung.Dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis, sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik.
2.2  Jenis-jenis lensa
Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembumg dan lensa cekung.

Download laporan lengkapnya disini

Laporan Fisika Dasar Koefisien Muai Termal


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sering kita melihat seorang juara balapan formula-1 ntuk merayakan kemenangannya merekamereka menggoyang-goyangkan botol champagne (berisi materi gas Co2) sehingg tutup botol tersebut terlepas dengan sendirinya. Bagaimanakah cara lain untuk dapat membuka botol tersebut tanpa harus menggunakan pencokel botol?. Dengan menggunakan prinsip koefisien muai therma ini kita akan mengetahui bahwa perubahan suhu akan membuat suatu materi memiliki pertambahan panjang ataupun pertambahan volume.
Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam menganalisa pergerakan suatu sistem mekanis untuk khususnya partikel banyak. Mekanika klasik khususnya ranah mekanika non relativistic dapat digunakan untuk memperlihatkan persamaan thermodinamika untuk suatu kondisi tertentu. Berbagai metode yang biasa digunakan dalam menjabarkan persamaan gerak suatu benda (mikroskopik) dan suatu contoh sebagai ilustrasi penggunaan metode tersebut disajikan dapat dipelajari pada buku-buku thermodinamika dan mekanika statistic. Pada penelitian ini dianggap perlu untuk memperkenalkan salah satu contoh kasus thermodinamika yaitu mengenai koefisien muai termal panjang

1.2  Tujuan
Tujuan dari eksperimen ini adalah agar mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta mengerti cara penulisan ilmiah an dapat menggunakan percobaan koefisien muai thermal untuk menentukan kostanta muai thermal suatu bahan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
2.2  Koefisien Muai termal
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.

Laporan Selengkapnya dapat di Download disini.

Laporan Fisika Dasar Getaran


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak benda yang mengalami getaran. Gitaris group band music terkenal yang memainkan gitar, getaran garpu tala, getaran mobil ketika mesinnya dinyalakan, demikian juga rumah anda yang bergetar dahsyat ketika terjadi gempa bumi. Sangat banyak contoh getaran dalam kehidupan kita.
Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang saling berkaitan. Gelombang, baik itu gelombang air laut, gelombang gempa bumi, gelombang suara yang merambat diudara; semuanya bersumber pada getaran. Dengan kata lain, getaran adalah penyebab adanya gelombang. Banyaknya getaran dalam kehidupan sehari-hari merupakan latar belakang dilakukannya eksperimen getaran.

1.2  Tujuan
Tujuan dari eksperimen ini adalah agar mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta mengerti cara penulisan ilmiah serta dapat menggunakan percobaan konstanta pegas untuk percepatan grafitasi.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Getaran.
Getaran didefinisikan sebagai gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan. Titik kesetimbangan adalah titik dimana saat benda diam. Contoh getaran adalah gerak bandul atau ayunan, gendang yang dipukul, dan lain-lain.
Ada beberapa besaran yang perlu diperhatikan dalam mempelajari getaran yaitu:
a)    Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya getaran yang terjadi setiap satu sekon. Frekuensi dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz (dibaca Hertz)
b)    Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran. Periode dilambangkan dengan T dan bersatuan sekon.

Download Laporan Lengkapnya disini.

Laporan Fisika Dasar Densitas Massa


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Archimedes hidup di Yunani pada tahun 287 sampai 212 sebelum masehi, adalah seorang matematikawan, fisikawan, astronom sekaligus filusuf. Archimedes dilahirkan di kota pelabuhan bernama Syracuse, kota ini sekarang dikenal sebagai Sisilia. Archimedes merupakan keponakan raja Hiero II yang memerintah di Syracuse pada masa itu. Ia dibunuh oleh seorang prajurit Romawi pada penjarahan kota Syracusa, meskipun ada perintah dari jendral Romawi, Marcellus bahwa ia tak boleh dilukai. Sebagian sejarahwan matematika memandang Archimedes sebagai salah satu matematikawan terbesar sejarah, mungkin bersama-sama Newton dan Gauss.
Dalam mempelajari prinsip kerja hokum Archimdes tentang gaya dan untuk menetukan massa jenis zat cair, maka penjelasan Mekanika Newton atau sering disebut sebagai mekanika klasik dapat digunakan (Galih Vidia, 2011). Mekanika Newton atau Klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa dan gaya hokum-hukum yang menghubungkan konsep-konsep fisis ini dengan besaran kinematika dan dinamika. Semua gejala dalam mekanika klasik dapat digambarkan secara sederhana dengan menerapkanhukum Newton tentang gerak. Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat akurat dalam kehidupan sehari-hari. Pada bab ini akan diperlihatkan bahwa konsep mekanika Newton dapat digunakan untuk menentukan densitas massa jenis zat cair.

1.2  Tujuan
Tujuan dari eksperimen ini adalah agar mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen serta mengerti cara penulisan ilmiah serta dapat menggunakan nerasa teknis untuk menentukan densitas massa jenis zat cair.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Pengertian Getaran.
Hukum archimedes memberikan pemahaman kepada kita tentang tekanan yang terjadi pada benda yang diletakan pada zat cair. Hukum archimedes ditemukan oleh ilmuwan berkebangsaan Yunani pada tahun 187-212 SM yang bernama Archimedes. Archimedes adalah seorang penemudan ahli matematika dari Yunani yang terkenal sebagai penemu hukum hidrostatika atau yang sering disebut Hukum Archimedes.
 “Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya” (Archimedes 187-212 SM)
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat .....

Download laporan lengkapnya disini.